Pohon Mimba

Azadirachta indica

Pohon mimba (Azadirachta indica) adalah tanaman dari famili Meliaceae yang berasal dari India dan Myanmar, lalu menyebar luas ke daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Pohon ini dapat tumbuh setinggi 15–20 meter dengan batang berkayu keras, kulit kayu berwarna cokelat abu-abu, dan tajuk yang cukup rindang. Daunnya majemuk menyirip, berwarna hijau tua, dengan bentuk kecil-lonjong bergerigi. Bunganya kecil, putih, harum, dan menghasilkan buah berbentuk bulat lonjong berwarna hijau yang akan menguning saat matang.

Keistimewaan mimba dibandingkan pohon tropis lainnya adalah sifat obat dan pestisidanya. Hampir semua bagian pohon ini (daun, biji, kulit kayu, akar) dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional, misalnya sebagai penurun panas, antiseptik, dan obat kulit. Minyak dari biji mimba dikenal luas sebagai neem oil, yang digunakan sebagai pestisida nabati, pengusir serangga, hingga bahan kosmetik alami. Karena daya gunanya yang luas, mimba kerap dijuluki sebagai “pohon obat serbaguna”.

Nature of The Plant

Mimba merupakan tanaman yang sangat adaptif dan tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem. Ia tumbuh baik di daerah tropis kering, pada tanah miskin unsur hara sekalipun, serta tahan terhadap kekeringan dan suhu tinggi. Pertumbuhan optimalnya terjadi di daerah dengan curah hujan sedang (400–1.200 mm per tahun) dan sinar matahari penuh. Meskipun demikian, mimba tidak menyukai tanah yang tergenang.

Secara ekologis, mimba berfungsi sebagai pohon peneduh, pengendali hama alami, sekaligus penyeimbang ekosistem. Tajuknya memberi keteduhan, bunganya menjadi sumber pakan bagi serangga penyerbuk, dan daun yang gugur membantu memperbaiki kesuburan tanah. Dengan sifatnya yang kuat, manfaat medis yang luas, serta peran ekologisnya, pohon mimba merupakan salah satu tanaman strategis yang berharga bagi kesehatan, pertanian, dan lingkungan.