Tanaman herba tropis dari famili Araceae yang masih berkerabat dekat dengan talas (Colocasia Esculenta) dan kuping gajah (Alocasia Macrorrhiza). Tanaman ini dikenal dengan daun besar berbentuk hati atau lonjong yang dapat mencapai panjang 60–90 cm, dengan permukaan hijau mengilap dan tangkai daun tinggi yang kokoh. Dalam bahasa Inggris sering disebut Giant Upright Elephant Ear. Di Indonesia, Alocasia odora umumnya disebut Talas hias, Kuping gajah tegak, atau cukup Alokasia—untuk membedakannya dari Alocasia macrorrhiza yang lebih populer dengan nama “Kuping gajah” biasa.
Yang membedakan Alocasia odora dari varietas alokasia lainnya adalah posisi daunnya yang tumbuh lebih tegak, bukan menggantung, serta tekstur daun yang lebih kaku dan mengkilap. Meski mirip talas, tanaman ini tidak dimanfaatkan untuk konsumsi karena umbinya mengandung kristal kalsium oksalat dalam kadar tinggi yang dapat menyebabkan iritasi. Nilainya terutama pada aspek ornamental, sehingga sering digunakan untuk memperindah taman atau lanskap tropis.




Alocasia odora tumbuh subur di daerah tropis dengan curah hujan tinggi, tanah lembap, dan sinar matahari yang teduh hingga setengah naungan. Ia tidak tahan kekeringan berkepanjangan, sehingga perlu penyiraman teratur agar tanah tetap lembap. Tanaman ini dapat tumbuh setinggi 1–2 meter, membentuk rumpun dengan batang semu yang muncul dari umbinya di bawah tanah.