Pohon Jamblang

Syzygium cumini

Pohon jamblang (Syzygium cumini), juga dikenal dengan nama duwet atau jambolan, adalah anggota keluarga Myrtaceae yang berasal dari India dan kawasan Asia Selatan, kemudian menyebar luas ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pohon ini dapat tumbuh hingga 20–30 meter dengan batang lurus dan kulit berwarna abu-abu kecokelatan. Daunnya hijau mengilap, lonjong, dan agak tebal, sementara bunganya kecil berwarna putih kehijauan dengan aroma khas. Buah jamblang berbentuk bulat lonjong, berwarna hijau ketika muda, lalu ungu hingga hitam pekat saat matang, dengan rasa sepat-manis yang unik.

Keistimewaan jamblang dibanding varietas pohon buah tropis lain terletak pada buahnya yang berpigmen ungu pekat kaya antosianin, menjadikannya bukan hanya dikonsumsi segar, tetapi juga sering diolah menjadi jus, selai, atau minuman tradisional. Selain itu, jamblang memiliki sejarah pemanfaatan dalam pengobatan tradisional, terutama untuk menurunkan kadar gula darah, sehingga populer di beberapa budaya sebagai “pohon obat”.

Nature of The Plant

Jamblang tumbuh baik di daerah tropis dengan curah hujan cukup tinggi, pada tanah liat, berpasir, maupun tanah aluvial yang lembap. Pohon ini tahan terhadap genangan air sementara, tetapi juga cukup kuat menghadapi kondisi kering, sehingga sering ditemukan di pekarangan, tepi jalan, hingga pinggiran hutan. Pertumbuhannya relatif cepat dan dapat berbuah secara tahunan setelah mencapai usia produktif. Tajuknya yang rimbun menjadikannya peneduh alami yang nyaman.

Secara ekologis, jamblang berperan sebagai penyedia pakan satwa liar, terutama burung pemakan buah dan kelelawar, yang sekaligus membantu penyebaran bijinya. Akarnya cukup kuat untuk menjaga kestabilan tanah, sedangkan tajuknya memberi keteduhan di area perkotaan. Dengan sifat adaptif, nilai buah yang khas, serta potensi farmakologisnya, pohon jamblang adalah salah satu tanaman tropis serbaguna yang bernilai ekologis dan ekonomis tinggi.